Senin, 25 Agustus 2008

Membaca Sejarah

bertahun sudah kita berkelana
terseok-seok menyeret hati yang takjub
dan sesekali tercenung
tatkala kembali mengenang
nama demi nama para sahabat serta tetangga
yang pernah kita sapa dengan bahasa akrab
tetapi kini telah berubah menjadi samar
di sebalik ribuan topeng atau genangan air mata
kita tak tahu apakah takdir mesti dipersalahkan
dengan ribuan kata-kata kesal
bila manusia mudah menjadi mabuk kerana janji atau umpan puja
sedangkan bersilih tahun dentum dan raung halilintar
tetap tak akan mengubah segala yang sudah ditulis dengan dakwat yang teramat hitam
serta tidak akan dapat dipadam dan bibir kita semakin menjadi bosan
mengucapkan kata demi kata untuk membujuk segala rawan atau hiba
yang telah menjadi sia-sia
betapa meski dengan hati takjub dan sesekali tercenung
kita semakin menjadi dewasa oleh muslihat manusia
di saujana ini tanah bernama dunia
dan dengan hati yang tidak pernah sudi berdendam
tubuh kita yang semakin renta di henyak waktu serta kejadian
terus terseok-seok sendirian melangkah
membaca huruf demi huruf di lembarmu,
aduhai sejarah kerana kau tidak pernah alpa mencatatkan
Authorized by : Marsli N.O

Makna Kemerdekaan


Jatuhnya bom atom di dua kota Hirosyima dan Nagasaki, membuat Jepang shock. Akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945, pemerintah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Mendengar berita kekalahan Jepang, para pemuda melihat adanya momentum yang tepat untuk segera memproklamirkan kemerdekaan. Namun, harapan para pemuda tidak semulus yang dibayangkan. Golongan tua justru melihat pada saat itu kekuatan Jepang masih terlalu kuat. Akhirnya, timbullah peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Setelah didesak, akhirnya semua sepakat pada tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan RI diproklamasikan.
Namun, disini saya tidak membahas tentang sejarah proklamasi kemerdekaan. Karena, saat ini banyak sekali sejarah yang ditutup-tutupi. Saya mencoba untuk memaknai hari kemerdekaan tersebut. Memaknai berarti mengungkap arti yang tersembunyi dibalik peristiwa tersebut.
Pernahkah kita berpikir kalau pada tanggal 17Agustus 1945 merupakan tanggal yang sakral? Dalam ilmu eksakta (science) susunan angka 17-08-45 merupakan kumpulan bilangan yang memiliki arti mendalam.

Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan


Hidup dalam cengkaraman penjajah yang selalu bertindak sewenang-wenang; merampas hak-hak, mencaplok tanah, mempekerjakan secara paksa tanpa imbalan, selain cemeti yang tak henti-henti mendera tubuh yang hanya dibalut kain seadanya, bila ada seseorang yang berbicara menuntut hak-haknya, tak jarang disumbat dengan berbagai senjata, hingga ia diam seribu bahasa. Cuplikan salah satu sudut kehidupan bangsa Indonesia yang terjajah, sebelum 61 tahun yang silam, mungkin tidak terbayangkan oleh generasi belakangan yang hanya mengeyam nikmatnya hidup di alam kemerdekaan, akibat dari terlupakannya kepedihan hidup di bawah kangkangan penjajah, hilangnya rasa syukur. Oleh karena itu Allah mengingatkan para shahabat akan nikmat kemenangan di perang Badr, yang sebelumnya mereka dalam kehinaan dan lemah, Allah SWT berfirman:
"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badr, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya" (Ali Imran: 123)Allah ingatkan para shahabat akan kepedihan hidup mereka sebelum kemenangan agar bisa mensyukurinya. Untuk mengingatkan generasi ini, saya kira, kita tidak perlu harus memaksa mereka untuk menonton film-film tentang penjajahan Belanda di bioskop dengan dipungut bayaran. Cukup diingatkan mereka akan kepedihan teman-teman sebaya mereka anak-anak terjajah di Irak dan Palestina, setiap hari mereka saksikan hidup bergelimang kesengsaraan, menghadapi kebengisan dan kekejaman penjajah yang hanya mau menyapa mereka dengan senjata penghancur dan alat-alat berat yang setiap saat siap meruntuhkan rumah tempat mereka bernaung, dan tak jarang mereka bersimbah air mata dipaksa berpisah dengan orang tuanya, tak tahu entah kapan mereka akan saling bersua -semoga Allah mempertemukan mereka di dalam surga-Nya-.
Cara mensyukuri nikmat kemerdekaan:
A. Mensyukuri dengan kalbu: dalam bentuk pengakuan bahwa nikmat kemerdekaan semata-mata berasal dari Allah. Dan perwujudan dari bentuk syukur ini para pendiri bangsa telah menggoreskan pena mereka dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 45: "Dengan rahmat Allah Yang Maha Esa…". Bila ini diingkari tidak menutup kemungkinan, Allah akan mencabut nikmat-Nya dan menggantinya dengan niqmah (azab). Seperti yang terjadi pada kaum kafir Quraisy yang mengganti nikmat Allah (Muhammad shallahu alaihi wasallam) dengan mendustakannya, Allah berfirman: "Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan" (QS. Ibrahim:28)
B. Mensyukuri dengan lisan: Dalam bentuk bertahmid dan bertahlil kepada-Nya, serta berterima kasih dan menyebut jasa baik para pahlawan, juga tak lupa mendoakan mereka, semoga amalnya diterima Allah. Menyebut jasa baik tersebut juga bagian dari syukur kepada Allah, berdasarkan sabda Nabi Muhammad shallahu alaihi wasallam: "Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti tidak bersyukur kepada Allah"
(HR.Abu Daud, dishahihkan oleh Ahmad Syakir).
C. Mensyukuri dengan perbuatan dalam bentuk:
1. Sujud syukur saat nikmat kemerdekaan itu tiba, ini saya kira, telah dilakukan oleh para pendahulu kita. Setiap kita memperoleh nikmat dianjurkan langsung bersujud, berdasarkan hadits Abu Bakrah, dia berkata: "Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bila datang kepadanya kabar gembira atau diberitakan, beliau serta-merta bersujud dalam rangka bersyukur kepada Allah". (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al Bani). Saya pernah membaca sebuah majalah yang memuat tentang sekelompok orang yang pada jam:00 wib. pada malam 17 Agusutus, setelah mereka menaikkan bendera merah putih, mereka bersujud kearah tiang bendera. Perbuatan ini bertentangan dengan makna syukur; karena sujud adalah puncak ibadah yang hanya boleh dilakukan kepada Allah semata. Tidak kepada bendera dan selainnya, perbuatan ini dapat membatalkan keislaman seseorang –na'udzubillah-. Jika niatnya adalah sujud syukur, itu hanya dilakukan pada jam.10 pagi wib. Tanggal 17 Agustus 1945 saja, saat berita proklamasi dikumandangkan. Setelah itu tidak disyariatkan lagi, karena kalau masih disyariatkan tentulah kita setiap waktu harus bersujud, karena nikmat kemerdekaan sampai saat ini tidak terputus dari kita, dan ini tidak mungkin kita lakukan.
2. Mengisi nikmat kemerdekaan dengan amalan yang disyariatkan Allah menuju ridha-Nya, dalam berbangsa dan bernegara.
Ada beberapa perbuatan yang sering kita saksikan di setiap bulan Agustus yang bertentangan dengan makna syukur, diantaranya; lomba goyang yang diiringi musik antara dua orang yang berlawanan jenis kedua kening mereka dirapatkan dan tengahnya diletakkan bola kecil, puncak peringatan agustusan dengan diringi musik dan tidak jarang disaat itu minuman memabukkan berkeliaran dari satu tangan ke tangan yang lain. -Naudzubillah- orang mensyukuri nikmat Allah dengan berbuat maksiat kepada-Nya. Perumpamaan mereka tak ubahnya seperti kaum yang disinyalir Allah dalam firman-Nya,
Katakanlah : "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan berendah diri dan dengan suara yang lembut, dengan mengatakan : "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari bencana ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur". Katakanlah : "Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan kemudian kamu kembali mempersekutukannya"
(QS. Al An'aam: 63-64):
Buah mensyukuri nikmat kemerdekaan :
A. Allah akan menambah nikmat tersebut.
Allah berfirman dalam surat QS Ibrahim : 7, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
B. Nikmat syukur itu akan kembali kepada orang yang mensyukurinya.
Allah berfirman dalam surat QS Luqman : 12, "Dan barangsiapa siapa yang bersyukur, sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mengingkari sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji"
C. Allah tidak menurunkan siksanya kepada orang yang bersyukur.
Allah berfirman dalam surat QS An Nisaa : 147, "Allah tidak akan menurunkan azab-Nya kepadamu, jika kamu bersyukur dan beriman". Akhirnya mari kita berdoa semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang bersyukur:
اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.
“Ya Allah! Berilah pertolongan kepadaku untuk menyebut nama-Mu, mensyukuri-Mu dan ibadah yang baik kepada-Mu".

Internet, Anak dan Pornografi

Beberapa hari yang lalu saya mendengar sebuah cerita, ada seorang anak kecil kelas 3 SD ya kira-kira berumur sekitar 8 tahun yang keranjingan main internet di warnet. Kebetulan rumahnya berada di daerah jogja pinggiran yang memang baru beberapa bulan tersentuh internet. Tampaknya memang bagus ada seorang anak, tinggal bukan di kota tetapi sudah rajin ke warnet. Tetapi nanti dulu, denger dulu kelanjutan ceritanya. Ternyata anak tersebut ke warnet hanya untuk melihat yang porno-porno entah itu gambar atau video, pokoknya yang xxx. Kebetulan sekali warnet tersebut, seperti kebanyakan warnet di jogja, kalau gak seluruhnya malah, memasang sekat tertutup sehingga berbentuk seperti bilik untuk setiap komputer, sehingga orang lain tidak bisa melihat apa yang kita lakukan di dalam bilik warnet. dengan begitu si anak leluasa untuk melakukan apa yang dia suka yaitu menonton gambar atau video porno.
Internet memang telah banyak membantu manusia dalam berbagai hal tetapi perlu diingat bahwa internet laksana sebuah pisau yang memiliki 2 sisi yang sama tajam. Jika digunakan untuk tujuan baik maka akan baik tetapi sebaliknya jika digunakan untuk tujuan gak baik ya hasilnya gak akan baik.
Sebenarnya siapa yang salah? si anak kecil yang suka nonton? internet yang terlalu vulgar? atau warnet yang tertutup rapat? Lebih baik tidak usah mencari siapa kambing hitam, tetapi bagaimana agar hal seperti itu tidak terjadi pada anak-anak lain.
Kalau saya perhatikan warnet-warnet di daerah tangerang tidak pernah memberi pembatas pada komputer-komputernya sehingga bisa saling mengintip apa yang dibuka orang lain. Memang privasi jadi kurang terjaga tetapi cara seperti itu bisa mencegah orang untuk membuka website-website yang kata orang bilang khusus dewasa. Meskipun hal tersebut tidak akan berpengaruh pada orang yang bermuka tembok, tetapi saya yakin jarang sekali orang yang dengan tanpa malu membuka website porno jika orang disebelahnya bisa dengan mudah melihat layar monitornya. Sedangkan di daerah jogja rata-rata warnet berbentuk bilik sehingga privasi lebih terjaga tetapi ya itu tadi bisa disalah gunakan untuk hal-hal yang tidak benar. Saya pernah mendengar bahwa banyak pasangan yang memanfaatkan warnet tertutup seperti untuk berbuat mesum, sperti apa perbuatanya, tidak usah dibahas.
Mungkin perlu adanya filter bagi warnet-warnet yang menerapkan model bilik seperti ini, mungkin dengan aplikasi yang bisa di remote dari server, sehingga saat ada anak kecil masuk, maka komputer yang dipakai anak tersebut tidak bisa mengakses content-content pornografi. Atau sekalian semua situs porno di blok lewat proxy misalnya, meskipun dengan cara yang kedua bisa menurunkan omzet warnet, karena saya yakin masih banyak orang yang khusus datang kewarnet hanya untuk melihat pornografi.
Dan lebih penting lagi adalah sedini mungkin memberi anak-anak bekal agama yang cukup, pengetahuan yang cukup, karena yang paling penting adalah benteng dari diri sendiri. Tanpa pengetahuan agama yang cukup maka seorang anak akan mudah terpengaruh temennnya yang mengajak melakukan hal yang kurang baik.

Beri Pemahaman Bermain Internet pada Anak

Ya! Pastikan anak anda harus aman dari hal-hal yang tidak semestinya mereka terima ketika bermain internet. Anak-anak jaman sekarang sudah bisa berdialog dengan orang asing lewat internet. Baik melalui fasilitas chatting atau instant messaging seperti Yahoo Messenger. Anda bisa memberi tahu anak agar jangan mengungkap identitas dengan jujur saat sedang chatting. Tetapi siapa bisa menjamin jika si anak sudah terlalu asyik bermain internet, ngobrol dengan orang asing.


Oleh karena itu, perlu sekali membekali si Upik atau si Badu sebelum mereka berselancar internet:



1. Katakan kepada si Upik atau si Badu untuk jangan pernah menyebutkan nama, alamat, nomor telepon atau informasi pribadi lainnya kepada seseorang secara online. Sekali informasi tersebar, akan sulit melacak.



2. Berkomunikasilah secara reguler (jangan cuma sekali) dengan si Upik atau si Badu. Berdialoglah di ruang keluarga. Sesekali bantu mereka mengerjakan PR. Sekali anda lepas mereka, maka mereka bisa melampiaskan dengan segala sesuatu hal yang negatif yang ada di internet.

3. Taruhlah komputer anda tidak di kamar si Upik atau si Badu. Tempatkanlah di area publik seperti ruang keluarga. Dengan begitu anda bisa mengontrol jika mereka sedang bermain internet. Banyak orang tua berpikir, sudah membantu anaknya dengan memberi mereke komputer dan koneksi internet. Padahal dampak yang diharapkan bisa saja terbalik.



4. Pilihkanlah alamat email si Badu atau si Upik. Nama jika mereka chatting atau bermain instant messaging. Jangan beri nama yang seksi karena bisa mengundang orang yang berniat buruk. Ingat, banyak predator di internet yang akan membujuk anak-anak dengan nama online seperti: "remajaseksi2005" atau "cewekmanis."



5. Gunakan teknologi untuk membantu Anda melindungi si Badu dan si Upik. Banyak software yang tersedia untuk memonitor penggunaan internet mereka.